Ni festival adalah salah satu festival yang ada di Jepang, diadain setiap tanggal 7 bulan 7 atau 7 Juli. Wow..nomor cantik ya..
Tanabata ini awalnya berasal dari negeri Cina yang diperkenalkan ke Jepang pada saat periode Nara. Acara ini menjadi perayaan bagi anak-anak dan remaja putri pada saat periode Heian, mereka mengharapkan bertambahnya kepintaran otak mereka dalam hal seperti menjahit, merajut, kaligrafi, origami dan kerajinan tangan lainnya.
Menurut cerita tentang Tanabata sendiri ini mengisahkan dahulunya tentang kisah cinta penggembala bernama Altair/Aquila/Hikoboshi(entah mana nama yang bener) dengan penenun Vega/Orihime/Shokujo(nah..sama aja..yang mana bener). Mereka adalah penghuni negeri bintang(konon), Orihime ahli dalam menenun dan dikenal sebagai penenun kain dewa penguasa langit dan pekerjaan ini lah yang selalu membuatnya sangat sibuk.
Hingga suatu hari ayahnya memperkenalkan seorang penggembala yang bernama Hikoboshi kepadanya dan akhirnya keduanya semakin dekat dan cinta mulai tumbuh diantara mereka (cieee...)
Namun seperti biasa, cinta bisa membuat orang lupa segalanya. Begitu juga Orihime ia lalai akan pekerjaannya menenun kain untuk penguasa langit dan ini pun membuat murka para penguasa langit.
Akhirnya sang Dewa penguasa langit melarang mereka untuk saling bertemu, Sang Dewa memisahkan mereka dengan sebuah sungai.
Menangis dan memohon ampun, ini lah yang dilakukan Orihime dan akhirnya Orihime mendapat keringanan akan hukumannya. Sang Dewa mengizinkan mereka untuk bertemu hanya pada saat tanggal 7 bulan 7 dan inilah yang dikenal dengan Tanabata.
Versi hikayat lain menyebutkan bahwa keduanya sebenarnya manusia biasa yang menikah di usia 12 dan 15 tahun. Hikoboshi meninggal di usia 95 tahun dan Orihime 103 tahun. Setelah meninggal arwah keduanya terbang ke langit, ke Milky Way(tempat pemandian raja penguasa langit.)
Tetapi arwah mereka tidak diperbolehkan mengotori Milky Way kecuali pada hari ketujuh di bulan ke tujuh, ketika raja penguasa langit tengah pergi untuk mendengarkan lantunan doa-doa sang Buddha.
washi
Dongeng tentang Tanabata ini akan selalu dikenang warga Jepang dalam perayaan festival Tanabata.
Tempat-tempat umum akan ramai saat perayaan festival, festival akan dihiasi dengan pohon sasaki yang melambangkan kemurnian hati. Hiasan lain berupa washi, kertas aneka warna berbentuk ulir melambangkan benang yang dipakai Orihime dalam proses penenunan.
Senbatsuru
Senbatsuru , yaitu bangau yang dibuat dari lipatan origami melambangkan keselamatan dan kesehatan terhadap keluarga. Lalu Tanzaku, potongan kertas kecil yang bertuliskan harapan-harapan sang penulis dan Kamigoromo, sebuah kimono kertas yang melambangkan wujud manusia agar dijauhkan dari penyakit dan malapetaka.
tanzaku
Ditambah Kuzukago atau kantong tempat sampah yang melambangkan kebersihan, dantoami yaitu semacam jaring ikan yang dibuat dari kertas melambangkan panen, yang merupakan harapan dari nelayan dan petani agar usaha mereka berhasil.
Kamigoromo
Kuzukago
Selain itu juga dekorasi cabang-cabang bambu. Di akhir hari Tanabata, cabang-cabang bambu itu dilempar ke sebuah sungai yang bermakna membuang kesialan. Di seantero Jepang, Festival Tanabata berkembang menjadi atraksi yang sangat diminati turis. Salah satunya, di kota Sendai, sangat terkenal dalam hal dekorasi unik Tanabata.
Wow..tentu sangat menarik kalau bisa melihat festival Tanabata, atur saja waktu keberangkatan bulan juli, pada saat musim summer tak hanya festival Tanabata jika pergi di saat summer , banyak juga perayaan lain dan festival kembang api yang bisa dijadikan salah satu agenda di dalam schedule perjalanan.
Happy Travelling
Kunjungi artikel sebelumnya : Tempura dan pemilihan maskapai untuk pergi ke Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar